Kamis, 27 November 2008

makalah

Induksi elektromagnetik pertama kali dipelajari dan ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1831. Induksi elektromagnetik atau imbas listrik merupakan pembangkitan energi listrik dari medan magnet. 
Induksi elektromagnetik terjadi pada suatu kumparan jika ada perubahan jumlah garis gaya magnet yang dilingkupi setiap saat. 
GALVANOMETER adalah alat untuk menyelidiki besar dan arah arus induksi pada suatu rangkaian. 
Kita dapat membangkitkan GGL induksi dengan cara berikut. 
1. Menggerakkan magnet keluar masuk kumparan 
2. Memutar magnet di dekat kumparan 
3. Memutar kumparan dalam magnet 
4. Memutus-mutus arus listrik yang melalui kumparan. 
Jika jumlah garis gaya yang dilingkupi kumparan bertambah, jarum galvanometer menyimpang ke kanan. Jika jumlah garis gaya yang dilingkupi kumparan berkurang, jarum galvanometer menyimpang ke kiri. 
Penyimpangan jarum galvanometer ke kanan dan ke kiri tersebut menunjukkan bahwa GGL induksi yang dihasilkan kumparan berupa tegangan bolak-balik/AC (alternating current). 
Jika GGL induksi lebih besar, kuat arus induksi yang timbul juga lebih besar. 
Menurut Faraday, besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi kumparan.Artinya, semakin cepat terjadinya perubahan fluks magnetik, makin besar GGL induksi yang timbul. 
Adapun yang dimaksud FLUKS adalah banyaknya garis gaya magnet yang menembus suatu bidang. 
Ada berapa faktor yang menentukan besar GGL induksi yang diketahui dari besar penyimpangan jarum galvanometer. 

Tidak ada komentar: